Jalan Terjal Meraih Sukses


Judul Buku : Sukses di Usia Muda, Harga Mati
Penulis        : Ahmad Zahrudin M. Nafis
Penerbit      : Mizania, Bandung
Cetakan      : I, Oktober 2016
Tebal          : 172 halaman
ISBN          : 978-602-418-082-9

Jalan meraih sukses tentu tidak mudah. Bukan hanya berliku, kadang sangat terjal. Siapa pun yang melewati jalan ini berpotensi jatuh, terluka, bahkan patah. Inilah sebuah konsekwensi yang harus dihadapi. Menyadari adanya risiko yang akan dialami merupakan usaha awal menghadapi berbagai kemungkinan yang akan terjadi.
Begitu juga dengan orang sukses. Ia memiliki mental baja dan selalu bangkit ketika menghadapi kenyataan hidup yang tidak mengenakkan. J.K. Rowling, misalnya. Sebelum namanya mencuat gara-gara Harry Potter, ia hanya seorang miskin. Novelnya mengalami penolakan dari penerbit hingga puluhan kali. Namun, mentalnya yang kuat telah mengantarkannya menjadi seorang milyarder.
Novel Harry Potter and The Deathly Hallows telah terjual sebanyak 8,3 juta eksemplar pada hari pertama setelah rilis di Amerika Serikat pukul 00.01 pada 21 Juli 2007. Sunday Times Rich List menyatakan bahwa kekayaan J.K. Rowling mencapai Rp. 7,9 triliyun pada 2008 silam. Sungguh, usaha novelis ini tidak sia-sia. Berkat kerja keras dan keyakinannya, ia menjadi orang sukses.
Bagaimana caranya untuk ‘meniru’ jejak J.K. Rowling agar kita menjadi orang sukses? Buku Sukses di Usia Muda, Harga Mati karya Ahmad Zahrudin M. Nafis ini akan menuntun pembaca menuju sebuah kesuksesan. Salah satu kuncinya adalah belajar tiada henti. Orang-orang sukses menggunakan waktunya secara maksimal sehingga mereka memiliki prestasi yang membanggakan. Mereka tidak menyerah pada aral yang menghalanginya.
Sebagai contoh, Imam Ibn Hajar Al-‘Asqalani. Ia menulis kitab fenomenal Fath Al-Bari Syarah Shahih Al-Bukhari. Ini adalah kitab syarah terbaik sepanjang masa. Seberapa lamakah ia menulis kitab tersebut? Ternyata, ia menulis kitab ini memakan waktu 25 tahun, dengan jumlah 15 jilid besar.
Selain itu, seorang penulis hebat juga dipaparkan dalam buku ini. Ia adalah Imam Al-Suyuthi. Nama lengkapnya adalah ibn Abu Bakar Al-Suyuthi Al-Syafi’i. Ia adalah seorang ulama asal Mesir yang sangat produktif. Menurut Imam Sya’rani, jumlah karya Imam Al-Suyuthi mencapai 460 judul (hal. 33-34).
Secara tersirat, usaha dan mental tokoh-tokoh di atas mengabarkan kepada pembaca bahwa mereka adalah sosok pekerja keras yang patut dijadikan panutan. Kita perlu memiliki impian besar dengan usaha yang hebat pula. Sebuah impian tanpa dibarengi dengan usaha maksimal hanyalah omong kosong. Sebuah impian dan usaha adalah satu kesatuan yang saling terkait.
Melalui buku ini, Ahmad Zahrudin M. Nafis menekankan adanya pemanfaatan waktu secara maksimal. Sebab, itulah yang membedakan tingkat dan waktu kesuksesan seseorang. Orang-orang bijak dalam memanfaatkan waktunya akan menuai kesuksesan relatif lebih cepat. Begitu pula sebaliknya, orang yang menyia-nyiakan dan membuang-buang waktu begitu saja akan menua tanpa prestasi dan karya. Tentunya, penyesalan mendalam yang tak berkesudahan akan senantiasa menyelimutinya. Bukan hanya di dunia, bahkan sampai ke akhirat (hal. 87-88).
Orang yang bermental pemenang takkan mudah putus asa, menyerah, atau berhenti karena cacian dan hinaan orang lain atas mimpi-mimpi besarnya. Ia justru termotivasi untuk mewujudkan impiannya tersebut. Ini sebagai upaya untuk membuktikan bahwa ia sanggup menggapai puncak kesuksesan. Cacian tersebut dianggap ‘bumbu’ yang akan mengantarkannya menuju sebuah kesuksesan.
Yang sangat menakjubkan, penulis memaparkan usaha keras Abraham Lincoln. Presiden ke-16 Amerika Serikat ini merupakan presiden terhebat sepanjang sejarah Amerika Serikat. Kegagalan demi kegagalan tidak membuatnya mundur, bahkan membuatnya semakin tertantang. Ia gagal dan bangkrut dalam usaha bisnis yang dirintisnya. Ia gagal dalam pemilihan wakil rakyat. Ia gagal meraih kursi parlemen. Ia gagal meraih kursi kongres. Ia gagal menjadi menteri pertahanan. Ia gagal ini dan itu. Namun pada 1860, ia berhasil menduduki kursi presiden (hal. 150).
Buku ini merupakan panduan bagi siapa pun yang ingin mengetahui sepak terjang tokoh dunia meraih sukses. Jalan yang mereka tempuh bukan sekedar berliku, tetapi juga terjal. Mereka berkeyakinan, bukan kuantitas kegagalan yang menentukan sebuah kesuksesan, tetapi seberapa jauh mereka bangkit untuk meraih sukses.
 *Tulisan ini dimuat di Kabar Madura, Jumat, 17 Februari 2017
**Suhairi Rachmad adalah alumnus Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surabaya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bilangan Fu; Semangkuk Bakso dengan Sedikit Kuah

Makna Toleransi ala Imam Syafi’i

Alyssa dan Persoalan Hidup yang Bertubi