Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2005

Pahitnya Secangkir Kopi

Suminah menuangkan air panas ke dalam cangkir   yang sudah berisi bubuk kopi dan gula. Pagi ini ia ingin menyuguhkan secangkir kopi kesukaan suaminya. Hari ini ia tidak boleh gagal dan harus bisa merebut hati suaminya untuk bisa menikmati kopi buatannya, walaupun hanya seteguk atau setetes. Sudah beberapa hari terakhir suaminya tidak mau menikmati secangkir kopi yang ia suguhkan. Suminah sendiri tidak tahu, kenapa. Apakah suguhan kopinya itu kurang manis, kurang nikmat, atau kurang …. Atau memang ada perempuan lain yang telah membuatkan kopi yang lebih manis dan lebih nikmat daripada buatan isterinya sendiri. “Mas, kopi ini nikmaaatt... sekali! Kopi ini akan membuat Mas lebih segar lagi di kantor. Kopi ini tidak akan membuat Mas ngantuk sampai Mas menyelesaikan kerja hari ini.” Suminah merayu suaminya, Paijo, agar ia mau menikmati secangkir kopi yang   ia buat. Paijo tidak memperhatikan rayuan maut Suminah. Paijo sibuk merapikan pakaiannya sambil menyemprotkan parfum pada bagia